Inilah saatnya kita berada di tahun 51 Hijriyah. Tahun di mana kelompok-kelompok pasukan kaum muslimin memporak-porandakan sarang-sarang kekufuran di muka bumi, di Timur dan di Barat.
Mereka membawakan aqidah yang mantap bagi umat manusia, mengelurkan tangannya untuk kemaslahatan yang hakiki, menyebarkannya hingga sampai ke sudut-sudut bumi untuk memebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama manusia dan membawa mereka untuk mengabdi kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Saat di mana sahabat yang agung ar-Rabi’ bin Ziyad al-Haritsi, amir di Khurasan, pembuka pintu Sajistan dan panglima yang handal, tengah memimpin pasukan perangnya di jalan Allah, didampingi oleh seorang budaknya yang pemberani bernama Farrukh.
Mereka membawakan aqidah yang mantap bagi umat manusia, mengelurkan tangannya untuk kemaslahatan yang hakiki, menyebarkannya hingga sampai ke sudut-sudut bumi untuk memebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama manusia dan membawa mereka untuk mengabdi kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Saat di mana sahabat yang agung ar-Rabi’ bin Ziyad al-Haritsi, amir di Khurasan, pembuka pintu Sajistan dan panglima yang handal, tengah memimpin pasukan perangnya di jalan Allah, didampingi oleh seorang budaknya yang pemberani bernama Farrukh.